Proyek Dunia Akhirat Dimulai "Mushola Edition"

Tembelang Kulon, Minggu pagi yang hangat dipenuhi oleh suasana khidmat dan haru. Warga berkumpul dalam balutan pakaian terbaik mereka, membawa harapan dan doa untuk sebuah tujuan mulia: syukuran dan doa bersama menjelang pembangunan mushola baru di lingkungan kami.

Acara ini bukan sekadar seremoni. Ia adalah wujud syukur dan kebersamaan. Sebuah titik awal yang penuh makna, karena dari tanah yang sederhana ini akan tumbuh sebuah tempat ibadah yang diharapkan menjadi pusat spiritual, pendidikan, dan silaturahmi.

Bagi kami, mushola bukan hanya tempat untuk salat berjamaah. Ia adalah jantung dari kehidupan sosial dan rohani kampung. Di sanalah anak-anak akan belajar mengaji, ibu-ibu akan mengadakan pengajian, dan bapak-bapak akan berbincang selepas Isya.

Dengan niat yang tulus dan gotong royong, warga telah menyisihkan waktu, tenaga, dan sebagian rezekinya untuk memulai pembangunan ini. Namun sebelum batu pertama diletakkan, kami merasa penting untuk terlebih dahulu memanjatkan doa bersama—agar setiap langkah yang diambil mendapat ridho Allah SWT.

Do'a Bersama dipimpin oleh Ustadz Chamid, lantunan doa pun menggema. Semua kepala tertunduk khusyuk. Di sela-sela bacaan doa, terdengar isak haru dari beberapa jamaah. Momen ini menyentuh hati—karena di balik pembangunan fisik, ada pembangunan batin yang menyertai.

Yang paling membahagiakan dari acara ini adalah semangat kebersamaan yang terasa sangat kuat. Tak ada sekat usia atau status. Semua bergandengan tangan untuk satu tujuan: membangun mushola sebagai rumah ibadah yang akan diwariskan untuk generasi selanjutnya.

Di akhir acara, warga bersama-sama menikmati hidangan sederhana ala kampung. Nasi liwet, urap, dan gorengan menjadi simbol dari kesederhanaan yang penuh rasa syukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar